Rabu, 14 Agustus 2013

SUDAH YAKINKAH KITA KEPADA TUHAN ?


Keyakinan kepada Tuhan dapat diklasifikasikan menjadi 3 bagian :
  1. Keyakinan kepada tuhan dengan sebenar-benar yakin dari lubuk hati dan sama perbuatannya
  2. Keyakinan kepada Tuhan berdasarkan ikutan saja atau keyakinan yang berasal dari nenek moyang saja (terpaksa untuk meyakini adanya Tuhan)
  3. Keyakinan kepada Tuhan yang hanya pura-pura yakin.
Berdasar kategori di atas, di kategori yang manakah kita meyakini Tuhan kita ? hanya kita sendiri dan Tuhan yang mengetahui dimanakah kedudukan kita saat ini kita berada.

Suatu anugrah buat kita semua jika kita berada pada posisi yang pertama, akan tetapi jika kita berada pada posisi yang kedua atau bahkan pada posisi yang ketiga, artinya kita telah membohongi Tuhan.dan diri kita sendiri.

Dalam Islam, keyakinan dapat diartikan dengan keimanan, namun iman seperti apa yang diinginkan Tuhan? dan bukanlah iman seperti apa yang diinginkan atau menurut prasangka manusia itu sendiri. Allah SWT memberikan gambaran tentang Iman itu sendiri dalam Alqur'an surat 2 ayat 177 :

laysa albirra an tuwalluu wujuuhakum qibala almasyriqi waalmaghribi walaakinna albirra man aamana biallaahi waalyawmi al-aakhiri waalmalaa-ikati waalkitaabi waalnnabiyyiina waaataa
almaala 'alaa hubbihi dzawii alqurbaa waalyataamaa waalmasaakiina waibna alssabiili waalssaa-iliina wafii alrriqaabi wa-aqaama alshshalaata waaataa alzzakaata waalmuufuuna bi'ahdihim idzaa'aahaduu waalshshaabiriina fii alba/saa-i waaldhdharraa-i wahiina alba/si ulaa-ika alladziina shadaquu waulaa-ika humu almuttaquuna
[2:177] Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.

Pada ayat di atas, jelas Allah SWT menyatakan iman yang benar menurut Allah SWT dan bukanlah menurut prasangka manusia. Jika kita mengaku beriman, sudahkah kita beriman seperti apa yang dikehendaki ALLAH ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar