Kamis, 22 Agustus 2013

TIDAK DIPANDANG BERAGAMA OLEH ALLAH


KENAPA TIDAK DIPANDANG BERAGAMA OLEH ALLAH ? 

qul yaa ahla alkitaabi lastum 'alaa syay-in hattaa tuqiimuu alttawraata waal-injiila wamaa unzila ilaykum min rabbikum walayaziidanna katsiiran minhum maa unzila ilayka min rabbika thughyaanan wakufran falaa ta/sa 'alaa alqawmi alkaafiriina

[5:68] Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Qur'an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu.



IMAN YANG BENAR MENURUT ALLAH



laysa albirra an tuwalluu wujuuhakum qibala almasyriqi waalmaghribi walaakinna albirra man aamana biallaahi waalyawmi al-aakhiri waalmalaa-ikati waalkitaabi waalnnabiyyiina waaataa
almaala 'alaa hubbihi dzawii alqurbaa waalyataamaa waalmasaakiina waibna alssabiili waalssaa-iliina wafii alrriqaabi wa-aqaama alshshalaata waaataa alzzakaata waalmuufuuna bi'ahdihim idzaa'aahaduu waalshshaabiriina fii alba/saa-i waaldhdharraa-i wahiina alba/si ulaa-ika alladziina shadaquu waulaa-ika humu almuttaquuna

[2:177] Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.


Minggu, 18 Agustus 2013

SHOLAT DIANGGAP SIULAN DAN TEPUK TANGAN


wamaa kaana shalaatuhum 'inda albayti illaa mukaa-an watashdiyatan fadzuuquu al'adzaaba bimaakuntum takfuruuna

[8:35] Sembahyang mereka di sekitar Baitullah itu, lain tidak hanyalah siulan dan tepukan tangan. Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu.


KENAPA ?

Sholat yang dibaitullah dianggap siulan dan tepuk tangan, apalagi sholat kita yang jauh dari baitullah bahkan di anggap kafir. Kenapa Allah SWT seperti itu ?

JAWABANNYA ?

Perintah Sholat agar kita bertaqwa

yaa ayyuhaa alnnaasu u'buduu rabbakumu alladzii khalaqakum waalladziina min qablikum la'allakum tattaquuna

[2:21] Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa,


Sedikit sekali diantara kita semua menjalankan perintah taqwa, namun kita sholat. Apa yang terjadi dengan sholat kita?, Sholat kita dianggap siulan dan tepuk tangan. Banyak dari kita sholat, namun kita masih saling bermusuhan, menyakiti perasaan orang lain, korupsi, pelit/kikir, sombong, menghardik/mencela orang lain merasa sudah lebih baik dari orang lain dan lain sebagainya.

Saran saya, Pahami perintah TAQWA dan INSYAALLAH sholat kita tidak lagi dianggap sebagai siulan dan tepuk tangan. Amin.

Jumat, 16 Agustus 2013

TUJUAN HIDUP MANUSIA


Apakah tujuan hijuan hidup kita ? mencari pahala, surga atau ridha Allah SWT ? mari kita lilhat di dlam Al-qur'an surah 2 ayat 272 :

laysa 'alayka hudaahum walaakinna allaaha yahdii man yasyaau wamaa tunfiquu min khayrin fali-anfusikum wamaa tunfiquuna illaa ibtighaa-a wajhi allaahi wamaa tunfiquu min khayrin yuwaffa ilaykum wa-antum laa tuzhlamuuna

[2:272] Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan).


Tujuan hidup kita semestinyalah hanya  untuk mencari keridhaan Allah, apabila ridha Allah kita sudah dapatkan maka kita akan mendapat keberuntungan. Firman Allah surah 30 ayat 38 :

faaati dzaa alqurbaa haqqahu waalmiskiina waibna alssabiili dzaalika khayrun lilladziina yuriiduuna wajha allaahi waulaa-ika humu almuflihuuna

[30:38] Maka berikanlah kepada kerabat yang terdekat akan haknya, demikian (pula) kepada fakir miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan1172. Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang mencari keridhaan Allah; dan mereka itulah orang-orang beruntung.





Kamis, 15 Agustus 2013

CARA DEKAT DENGAN ALLAH


Cara mendekatkan diri kita kepada  Allah SWT. 
Surat Qaaf 50:16

walaqad khalaqnaa al-insaana wana'lamu maa tuwaswisu bihi nafsuhu wanahnu aqrabu ilayhi min hablialwariidi

[50:16] Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya,

Allah SWT itu ternyata sangatlah dekat dengan kita, bahkan lebih dekat daripada urat leher. Dengan sedekat itu akan tetapi kenapa Allah belum mengabulkan do'a kita padahal Allah SWT itu sangatlah dekat. Tahu kah kita bagaimana caranya untuk dekat dengan Allah SWT. Allah berfirman dalam surat Attaubah 9 ayat 99 :

wamina al-a'raabi man yu/minu biallaahi waalyawmi al-aakhiri wayattakhidzu maa yunfiqu qurubaatin 'inda allaahi washalawaati alrrasuuli alaa innahaa qurbatun lahum sayudkhiluhumu allaahu fii rahmatihi inna allaaha ghafuurun rahiimun

[9:99] Di antara orang-orang Arab Badwi itu ada orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan memandang apa yang dinafkahkannya (di jalan Allah) itu, sebagai jalan untuk mendekatkannya kepada Allah dan sebagai jalan untuk memperoleh do'a Rasul. Ketahuilah, sesungguhnya nafkah itu adalah suatu jalan bagi mereka untuk mendekatkan diri (kepada Allah). Kelak Allah akan memasukan mereka kedalam rahmat (surga)Nya; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

Firman Allah lagi dalam surat Al-Imran ayat 92, Allah berfirman 

lan tanaaluu albirra hattaa tunfiquu mimmaa tuhibbuuna wamaa tunfiquu min syay-in fa-inna allaaha bihi 'aliimun

[3:92] Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.

SYARAT-SYARAT TERKABULNYA SUATU DO'A


Dalam hidup ini, sering kali kita selepas sholat kita selalu berdo'a kepada Allah SWT. Akan tetapi sering kali pula kita selalu bertanya kenapa Allah belum mengabulkan do'a - do'a yang kita panjatkan. Ada apa dengan do'a kita ? kenapa do'a kita belum dikabulkan atau bahkan tidak dikabulkan Allah SWT.

Berikut ini syarat-syarat terkabulnya do'a menurut Al-Qur'an Surat 2:186:

wa-idzaa sa-alaka 'ibaadii 'annii fa-innii qariibun ujiibu da'wata alddaa'i idzaa da'aani falyastajiibuu lii walyu/minuu bii la'allahum yarsyuduuna

[2:186] Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

  1. Syarat pertama adalah haruslah kita dekat dengan Allah Swt.
  2. Memenuhi segala perintah Allah
  3. Beriman Kepada Allah dengan sebenar-benar iman menurut-Nya
Bagaimana cara kita agar bisa dekat dengan Allah, apa sajakah perintah-perintah Allah dan bagaimana cara beriman dengan Allah dengan sebenar-benar iman menurut-Nya ? 


ORANG MUNAFIK


Salah satu ciri orang munafik yang sering kita jumpai di tengah-tengah masyarakat. Allah menyatakan dalam surah 9:79 ,

alladziina yalmizuuna almuththhawwi'iina mina almu/miniina fii alshshadaqaati waalladziina laayajiduuna illaa juhdahum fayaskharuuna minhum sakhira allaahu minhum walahum 'adzaabun aliimun
[9:79] (Orang-orang munafik itu) yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka azab yang pedih

Rabu, 14 Agustus 2013

SUDAH YAKINKAH KITA KEPADA TUHAN ?


Keyakinan kepada Tuhan dapat diklasifikasikan menjadi 3 bagian :
  1. Keyakinan kepada tuhan dengan sebenar-benar yakin dari lubuk hati dan sama perbuatannya
  2. Keyakinan kepada Tuhan berdasarkan ikutan saja atau keyakinan yang berasal dari nenek moyang saja (terpaksa untuk meyakini adanya Tuhan)
  3. Keyakinan kepada Tuhan yang hanya pura-pura yakin.
Berdasar kategori di atas, di kategori yang manakah kita meyakini Tuhan kita ? hanya kita sendiri dan Tuhan yang mengetahui dimanakah kedudukan kita saat ini kita berada.

Suatu anugrah buat kita semua jika kita berada pada posisi yang pertama, akan tetapi jika kita berada pada posisi yang kedua atau bahkan pada posisi yang ketiga, artinya kita telah membohongi Tuhan.dan diri kita sendiri.

Dalam Islam, keyakinan dapat diartikan dengan keimanan, namun iman seperti apa yang diinginkan Tuhan? dan bukanlah iman seperti apa yang diinginkan atau menurut prasangka manusia itu sendiri. Allah SWT memberikan gambaran tentang Iman itu sendiri dalam Alqur'an surat 2 ayat 177 :

laysa albirra an tuwalluu wujuuhakum qibala almasyriqi waalmaghribi walaakinna albirra man aamana biallaahi waalyawmi al-aakhiri waalmalaa-ikati waalkitaabi waalnnabiyyiina waaataa
almaala 'alaa hubbihi dzawii alqurbaa waalyataamaa waalmasaakiina waibna alssabiili waalssaa-iliina wafii alrriqaabi wa-aqaama alshshalaata waaataa alzzakaata waalmuufuuna bi'ahdihim idzaa'aahaduu waalshshaabiriina fii alba/saa-i waaldhdharraa-i wahiina alba/si ulaa-ika alladziina shadaquu waulaa-ika humu almuttaquuna
[2:177] Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.

Pada ayat di atas, jelas Allah SWT menyatakan iman yang benar menurut Allah SWT dan bukanlah menurut prasangka manusia. Jika kita mengaku beriman, sudahkah kita beriman seperti apa yang dikehendaki ALLAH ?